Surat Ad-dhuha
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
وَالضُّحٰىۙ
Latin :
wadh-dhuhaa
Artinya :
Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),
وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ
Latin :
wal-laili idzaa sajaa
Artinya :
dan demi malam apabila telah sunyi,
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ
Latin :
maa wadda'aka robbuka wa maa qolaa
Artinya :
Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ
Latin :
wa lal-aakhirotu khoirul laka minal-uulaa
Artinya :
dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan.
وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ
Latin :
wa lasaufa yu'thiika robbuka fa tardhoo
Artinya :
Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ
Latin :
a lam yajidka yatiimang fa aawaa
Artinya :
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu).
وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ
Latin :
wa wajadaka dhooollang fa hadaa
Artinya :
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.
وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ
Latin :
wa wajadaka 'aaa`ilang fa aghnaa
Artinya :
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ
Latin :
fa ammal-yatiima fa laa taq-har
Artinya :
Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ
Latin :
wa ammas-saaa`ila fa laa tan-har
Artinya :
Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik(nya).
وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ
Latin :
wa ammaa bini'mati robbika fa haddits
Artinya :
Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
Tentang :
Surat Ad-Dhuha mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.