Tafsir Alquran Surat Ta-Ha Ayat Ke 101
خٰلِدِيْنَ فِيْهِ ۗوَسَاۤءَ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ حِمْلًاۙ
Latin :
khoolidiina fiih, wa saaa`a lahum yaumal-qiyaamati himlaa
Artinya :
mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan sungguh buruk beban dosa itu bagi mereka pada hari Kiamat,
» Tafsir Tahlili :
(100-101) Siapa yang berpaling dari ajaran Al-Qur'an padahal sudah jelas baginya bahwa ia adalah wahyu dari Allah dan tidak dapat disangkal lagi kebenarannya maka penolakannya terhadap ajaran itu adalah semata-mata karena memperturutkan hawa nafsu, atau karena takut kehilangan pengaruh, kedudukan dan sebagainya. Orang-orang seperti itu sudah wajar bila dianggap sebagai orang yang keras kepala, orang-orang yang sesat dan tidak mau menerima kebenaran, maka Allah tidak akan mengampuninya dan pada hari Kiamat nanti dia akan memikul dosa keingkaran dan kesombongannya, dosa yang paling besar dan paling berat dan hampir-hampir tidak sanggup dia memikulnya. Dia akan dilemparkan ke neraka Jahanam, dia kekal di sana selama-lamanya, dan ditimpakan kepadanya azab yang amat pedih sesuai dengan keingkaran dan kedurhakaannya. Sungguh amat beratlah dosa yang dipikulnya dan amat pedihlah siksaan yang diterimanya.
» Tafsir Wajiz :
Mereka yang berpaling dari tuntunan Al-Qur’an itu akan kekal di dalam keadaan yang penuh penderitaan itu, dan ketahuilah bahwa amat buruklah dosa yang telah mereka lakukan itu. Keingkaran itu akan mereka bawa sebagai beban bagi mereka di hari kiamat.
» Tentang :
Surat Ta-Ha mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.