Tafsir Alquran Surat An-Nahl Ayat Ke 31
جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ لَهُمْ فِيْهَا مَا يَشَاۤءُوْنَ ۗ كَذٰلِكَ يَجْزِى اللّٰهُ الْمُتَّقِيْنَۙ
Latin :
jannaatu 'adniy yadkhuluunahaa tajrii ming tahtihal-an-haaru lahum fiihaa maa yasyaaa`uun, kadzaalika yajzillaahul-muttaqiin
Artinya :
(yaitu) Surga-Surga 'Adn yang mereka masuki, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam (surga) itu mereka mendapat segala apa yang diinginkan. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang yang bertakwa,
» Tafsir Tahlili :
(31) Allah swt lalu menjelaskan keadaan surga yang akan menjadi tempat bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya beberapa sungai. Di situ orang-orang yang bertakwa akan mendapatkan apa yang ia inginkan yang menjadi kepuasan bagi diri mereka berupa kenikmatan pemandangan, peralatan, dan pelayanannya yang melebihi kepuasan yang mereka terima di dunia. Allah swt menegaskan bahwa mereka akan kekal selama-lamanya. Allah menjanjikan surga ‘Adn kepada orang-orang mukmin yang benar-benar bertakwa kepada-Nya, dan memelihara diri dari segala noda-noda kemusyrikan dan kemaksiatan. Penegasan ini sangat penting artinya bagi orang-orang mukmin supaya mereka selalu memupuk ketakwaannya sehingga meningkat ke derajat yang lebih tinggi.
» Tafsir Wajiz :
Ganjaran di negeri akhirat itu di antaranya berupa surga-surga ‘Adn yang mereka masuki, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Di dalam surga-surga itu mereka mendapat segala apa yang diinginkan. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang yang bertakwa dengan sepenuh hati.
» Tentang :
Surat An-Nahl mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.