Tafsir Alquran Surat As-Saffat Ayat Ke 47
لَا فِيْهَا غَوْلٌ وَّلَا هُمْ عَنْهَا يُنْزَفُوْنَ
Latin :
laa fiihaa ghouluw wa laa hum 'an-haa yungzafuun
Artinya :
Tidak ada di dalamnya (unsur) yang memabukkan dan mereka tidak mabuk karenanya.
» Tafsir Tahlili :
(45-46-47) Sesudah menggambarkan makanan dan tempat tinggal mereka, Allah kemudian menerangkan minuman mereka. Dengan dilayani oleh anak-anak remaja yang cakap, ahli surga itu menikmati minuman lezat, segelas khamar yang sangat jernih bagaikan air bening yang warnanya putih bersih yang sedap rasanya, ada minuman mereka yang bercampur zanjabil (jahe) yang didatangkan dari sumber air surga yang namanya Salsabil sebagaimana diterangkan dalam firman Allah:
وَيُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيْلًاۚ ١٧ عَيْنًا فِيْهَا تُسَمّٰى سَلْسَبِيْلًا ١٨ ۞ وَيَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۚ اِذَا رَاَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنْثُوْرًا ١٩
Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabīl. Dan mereka dikelilingi oleh para pemuda yang tetap muda. Apabila kamu melihatnya, akan kamu kira mereka, mutiara yang bertaburan. (al-Insān/76: 17-19);Kenikmatan minuman yang disediakan Allah dalam surga merupakan kelengkapan kenikmatan bagi ahli surga. Mereka disuguhi bermacam ragam khamar yang melimpah ruah seolah-olah khamar itu diambilnya dari sumber bening yang mengalir tanpa putus-putusnya, setiap kali mereka meminta tentu mendapatkannya. Allah menjelaskan pula bahwa khamar dalam surga itu keadaannya jauh berbeda dengan khamar yang terdapat di dunia, baik mengenai kejernihan, warna, bau ,dan rasanya.
Demikian pula pengaruh minuman terhadap jasmani dan rohani berbeda dengan khamar dunia. Khamar surga tidak membahayakan dan tidak memabukkan.
» Tafsir Wajiz :
Tidak ada di dalamnya unsur yang memabukkan sebagaimana khamar dunia dan mereka tidak mabuk karenanya.
» Tentang :
Surat As-Saffat mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.