Tafsir Alquran Surat Yunus Ayat Ke 33
كَذٰلِكَ حَقَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ عَلَى الَّذِيْنَ فَسَقُوْٓا اَنَّهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Latin :
kadzaalika haqqot kalimatu robbika 'alalladziina fasaquuu annahum laa yu`minuun
Artinya :
Demikianlah telah tetap (hukuman) Tuhanmu terhadap orang-orang yang fasik karena sesungguhnya mereka tidak beriman.
» Tafsir Tahlili :
(33) Allah memberikan ancaman kepada orang-orang yang fasik, dengan ancaman yang tidak dapat diubah lagi karena mereka tidak mau beriman kepada agama yang diserukan oleh Rasul yaitu agama tauhid dan meninggalkan pemujaan berhala.
Mereka yang tidak mau percaya kepada agama tauhid bukan karena terpaksa, akan tetapi atas dasar kemauan dan ihtiar mereka sendiri karena mereka tidak mempunyai pandangan yang benar yang dapat melepaskan diri mereka dari belenggu kemusyrikan. Itulah sebabnya mengapa jiwa mereka tidak bisa diarahkan kepada pegangan yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang batil. Mereka telah jauh tenggelam dalam kekafiran, sedang mereka sediri terlalu fanatik kepada kepercayaan nenek moyang mereka. Firman Allah:
اِنَّ الَّذِيْنَ حَقَّتْ عَلَيْهِمْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَا يُؤْمِنُوْنَ ٩٦ وَلَوْ جَاۤءَتْهُمْ كُلُّ اٰيَةٍ حَتّٰى يَرَوُا الْعَذَابَ الْاَلِيْمَ ٩٧ ;Sungguh, orang-orang yang telah dipastikan mendapat ketetapan Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun mereka mendapat tanda-tanda (kebesaran Allah), hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. (Yūnus/10: 96-97);
» Tafsir Wajiz :
Meskipun orang-orang kafir mengakui bahwa Allah pencipta dan pengatur alam raya, namun mereka tetap saja ingkar, sehingga Allah menghukum mereka. Demikianlah telah tetap hukuman Tuhanmu terhadap orang-orang yang fasik, yakni keluar dari ketaatan dan tuntunan agama, karena sesungguhnya mereka terus menerus tidak beriman.
» Tentang :
Surat Yunus mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.