DoaUntuk

Tafsir Alquran Surat Ta-Ha Ayat Ke 120

🗓️ 17 Nov 2025 👁️ 6.091x Dibaca Al-qur'an Lengkap
Ukuran Font:
 
 
١٢٠

فَوَسْوَسَ اِلَيْهِ الشَّيْطٰنُ قَالَ يٰٓاٰدَمُ هَلْ اَدُلُّكَ عَلٰى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلٰى

 

Latin :
fa waswasa ilaihisy-syaithoonu qoola yaaa aadamu hal adulluka 'alaa syajarotil-khuldi wa mulkil laa yablaa

 

Artinya :
Kemudian setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya, dengan berkata, "Wahai Adam! Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?"

» Tafsir Tahlili :
(120) Ayat ini menjelaskan keadaan Adam dan istrinya Hawa, ketika Iblis merayu mereka maka tanpa mengingat amanat Tuhan bahwa Iblis itu adalah musuh yang ingin mencelakakannya dan dia dilarang Allah memakan buah larangan itu, Adam dan Hawa memetik buah itu dan langsung memakannya dengan penuh harapan bahwa ia bersama istrinya akan hidup kekal di dalam surga. Tidak lama setelah Adam dan Hawa memakan buah larangan itu aurat mereka masing-masing terbuka, padahal sebelum memakan buah larangan itu tidak ada sedikit pun perhatian mereka terhadap aurat itu, lalu mereka merasa malu dan cepat-cepar memetik daun-daunan dalam surga untuk menutupinya. Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa akibat memakan buah khuldi timbullah pada Adam dan Hawa dorongan (insting) seksual, karena itu mereka merasa malu melihat aurat masing-masing. Demikianlah karena didorong oleh keinginan yang sangat, Adam lupa akan amanat Tuhan sampai ia melanggar perintah-Nya. Ia gagal menghadapi ujian Tuhannya, menjadi lemah tekad dan kemauannya disebabkan godaan Iblis dan disebabkan godaan nafsu dan keinginannya sendiri sehingga jatuh ke jurang pelanggaran.

» Tafsir Wajiz :
Kemudian setan yang iri pada anugerah besar yang Allah berikan kepada Nabi Adam itu membisikkan pikiran jahat kepadanya dengan berkata, “Wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian yang bisa membuatmu hidup abadi di surga, dan kerajaan yang terus berada dalam genggamanmu sehingga tidak akan binasa?”

» Tentang :
Surat Ta-Ha mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.


 

Kata Kunci:

Surat Ta-ha ayat ke 120 surat ta haarti ta hamakna ta hakeutamaan ta haterjemahan ta ha

Bagikan:

Facebook Twitter