Tafsir Alquran Surat Az-Zukhruf Ayat Ke 60
وَلَوْ نَشَاۤءُ لَجَعَلْنَا مِنْكُمْ مَّلٰۤىِٕكَةً فِى الْاَرْضِ يَخْلُفُوْنَ
Latin :
walau nasyaaa`u laja'alnaa mingkum malaaa`ikatang fil-ardhi yakhlufuun
Artinya :
Dan sekiranya Kami menghendaki, niscaya ada di antara kamu yang Kami jadikan malaikat-malaikat (yang turun-temurun) sebagai pengganti kamu di bumi.
» Tafsir Tahlili :
(60) Allah membantah kepercayaan kaum musyrikin Mekah bahwa malaikat adalah anak Allah yang harus disembah. Kepercayaan itu sama dengan kepercayaan sebagian Bani Israil dan orang-orang sesudah mereka tentang Nabi Isa. Allah menegaskan bahwa bila Dia mau, Dia dapat menciptakan manusia menjadi malaikat yang menghuni bumi ini secara turun-temurun, atau menggantikan manusia di bumi yang juga hidup beranak pinak sampai hari Kiamat. Lalu apakah malaikat itu adalah anak-anak Allah dan pantas disembah? Dengan penjelasan itu Allah hendak menyampaikan kepada kaum musyrikin Mekah bahwa Dia mampu menciptakan apa saja termasuk yang jauh lebih hebat dari penciptaan Nabi Isa, karena itu hanya Allah-lah yang pantas disembah, bukan ciptaan-Nya itu.
» Tafsir Wajiz :
Dan sekiranya Kami menghendaki, tetapi Kami tidak menghendaki dan tidak melakukannya, niscaya Kami menjadikan sebahagian di antara kamu malaikat-malaikat yang secara turun temurun dan silih berganti menggantikan kamu di bumi.
» Tentang :
Surat Az-Zukhruf mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.