Tafsir Alquran Surat At-Tur Ayat Ke 39
اَمْ لَهُ الْبَنٰتُ وَلَكُمُ الْبَنُوْنَۗ
Latin :
am lahul-banaatu wa lakumul-banuun
Artinya :
Ataukah (pantas) untuk Dia anak-anak perempuan sedangkan untuk kamu anak-anak laki-laki?
» Tafsir Tahlili :
(39) Dalam ayat ini Allah swt bertanya kepada mereka dengan mengata-kan apakah menurut mereka Tuhan mempunyai anak-anak perempuan yang dinamakan malaikat, sedangkan mereka mempunyai anak laki-laki, padahal mereka tahu anak laki-laki lebih diinginkan dari pada anak perempuan. Dalam ayat ini Allah berfirman:
تِلْكَ اِذًا قِسْمَةٌ ضِيْزٰى ٢٢
Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. (an-Najm/53:22);Ini merupakan kelengkapan penjelasan bahwa barang siapa yang berpendapat seperti itu, jelaslah bahwa dia tidak termasuk orang-orang yang mempunyai pikiran yang sehat.
» Tafsir Wajiz :
Allah mengecam kaum musyrik yang meyakini Dia punya anak perempuan, yaitu para malaikat, “Ataukah pantas bila kalian mengatakan bahwa untuk Dia Yang Maha Esa itu anak-anak perempuan seperti yang kamu yakini, sedangkan untuk kamu anak-anak laki-laki? Sungguh, itu semua merupakan anggapan yang sangat keji dan keliru.”
» Tentang :
Surat At-Tur mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.