Tafsir Alquran Surat An-Najm Ayat Ke 45
وَاَنَّهٗ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۙ
Latin :
wa annahuu kholaqoz-zaujainidz-dzakaro wal-ungtsaa
Artinya :
dan sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan,
» Tafsir Tahlili :
(45-46) Allah yang menciptakan laki-laki dan perempuan dari “air mani yang dipancarkan ke dalam rahim.” Kemudian dihembuskannya ruh, sehingga dia hidup dan bergerak.
Ayat 45 kembali menjelaskan mengenai keberpasangan ciptaan. Uraiannya dapat dilihat pada beberapa ayat terdahulu, seperti: Yāsīn/36: 36; ar-Ra‘d/13: 3; as-Syu‘arā'/26: 7; dan aż-Żāriyāt/51: 49.
Ayat 46 menjelaskan penciptaan manusia yang datangnya dari pasangan laki-laki dan perempuan, sebagai tercantum dalam beberapa ayat sebelumnya. Air mani sebagai salah satu komponen pembentuk kehidupan diuraikan secara sepintas saja. Penjelasannya dapat ditemui pada beberapa uraian dalam ayat-ayat, seperti, al-Ḥajj/22: 5; al-Mu'minūn/23: 13-14; dan Fāṭir/35: 11. Dalam ayat-ayat tersebut telah diuraikan secara rinci dalam tahapan proses perkembangan embrio manusia. Bahkan mengenai air mani sendiri, dijelaskan, antara lain, pada ayat-ayat as-Sajdah/32: 7-9. Penjelasan selanjutnya, yang sangat ilmiah, ditemukan pada penjelasan dari Surah aṭ-Ṭāriq/86: 6-7 dan al-Insān/76: 2.
» Tafsir Wajiz :
Dan disebutkan pula dalam suhuf Nabi Ibrahim dan Musa bahwa sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan, jantan dan betina,
» Tentang :
Surat An-Najm mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.