Tafsir Alquran Surat Adh-Dhariyat Ayat Ke 38
وَفِيْ مُوْسٰىٓ اِذْ اَرْسَلْنٰهُ اِلٰى فِرْعَوْنَ بِسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍ
Latin :
wa fii muusaaa idz arsalnaahu ilaa fir'auna bisulthoonim mubiin
Artinya :
Dan pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir'aun dengan membawa mukjizat yang nyata.
» Tafsir Tahlili :
(38) Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa dalam kisah Musa terda-pat suatu iktibar untuk orang-orang yang berpikir. Yaitu ketika Allah mengutus Musa kepada Fir‘aun dengan mengemukakan keterangan yang meyakinkan serta diperkuat dengan mukjizat yang nyata yang dapat disaksikan dengan mata kepala manusia pada waktu itu.
» Tafsir Wajiz :
Usai menceritakan azab yang Allah timpakan kepada kaum Nabi Lut yang ingkar, pada ayat-ayat berikut Allah menyebut kisah umat masa lalu yang mengingkari nabinya. Kisah-kisah itu menunjukkan betapa Allah Mahakuasa, dan pada kisah Nabi Musa juga terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah. Bukti-bukti itu antara lain terlihat ketika Kami mengutusnya kepada Fir’aun, yaitu penguasa Mesir Kuno, dengan membawa tanda kekuasaan Kami, yaitu mukjizat yang nyata dan tidak terbantahkan.
» Tentang :
Surat Adh-Dhariyat mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.