Tafsir Alquran Surat At-Takwir Ayat Ke 21
مُّطَاعٍ ثَمَّ اَمِيْنٍۗ
Latin :
muthoo'ing tsamma amiin
Artinya :
yang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya.
» Tafsir Tahlili :
(19-21) Dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan objek sumpah yang disebutkan dalam ayat 15-18 di atas, yaitu sesungguhnya apa yang diberitahukan oleh Muhammad saw tentang peristiwa-peristiwa hari Kiamat bukanlah kata-kata seorang dukun atau isapan jempol. Akan tetapi, benar-benar wahyu yang dibawa oleh Malaikat Jibril dari Tuhannya. Allah telah menyifati utusan yang membawa Al-Qur′an tersebut, yaitu Malaikat Jibril, dengan lima macam sifat yang mengandung keutamaan:
1. Yang mulia pada sisi Tuhannya karena Allah memberikan padanya sesuatu yang paling berharga yaitu hidayah, dan memerintahkannya untuk menyampaikan hidayah itu kepada para nabi-Nya diteruskan kepada para hamba-Nya.
2. Yang mempunyai kekuatan dalam memelihara Al-Qur'an jauh dari sifat pelupa atau keliru.
3. Yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arasy.
4. Yang ditaati di kalangan malaikat karena kewenangannya.
5. Yang dipercaya untuk menyampaikan wahyu karena terpelihara dari sifat-sifat khianat dan penyelewengan.
» Tafsir Wajiz :
Itulah Jibril yang di sana, di alam malaikat, ditaati dan dipercaya atas wahyu yang disampaikannya.
» Tentang :
Surat At-Takwir mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.