DoaUntuk

Tafsir Alquran Surat Ar-Ra'd Ayat Ke 37

🗓️ 17 Nov 2025 👁️ 5.375x Dibaca Al-qur'an Lengkap
Ukuran Font:
 
 
٣٧

وَكَذٰلِكَ اَنْزَلْنٰهُ حُكْمًا عَرَبِيًّاۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَمَا جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا وَاقٍ ࣖ

 

Latin :
wa kadzaalika angzalnaahu hukman 'arobiyyaa, wa la`inittaba'ta ahwaaa`ahum ba'da maa jaaa`aka minal-'ilmi maa laka minallaahi miw waliyyiw wa laa waaq

 

Artinya :
Dan demikianlah Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Sekiranya engkau mengikuti keinginan mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka tidak ada yang melindungi dan yang menolong engkau dari (siksaan) Allah.

» Tafsir Tahlili :
(37) Pada ayat ini, Allah menjelaskan beberapa ciri utama Al-Qur'an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw, yaitu Al-Qur'an berisi peraturan-peraturan yang benar, yang harus ditaati manusia untuk mencapai kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan akhirat kelak. Di samping itu, Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab, yaitu bahasa yang memiliki beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bahasa lain.
Di antara keistimewaan bahasa Arab ialah bahasa ini merupakan bahasa yang sudah berkembang, jauh sebelum datangnya Islam sehingga kosakatanya sangat kaya. Bahasa Arab juga memiliki kaedah pembentukan kata (morfologi) yang memungkinkannya bisa dengan mudah menampung konsep-konsep baru untuk pembentukan kata baru. Dengan demikian, dapat dipahami kemampuan bahasa Arab mengungkapkan konsep-konsep wahyu. Karena Al-Qur'an berbahasa Arab, maka Al-Qur'an telah melestarikan bahasa Arab sehingga tidak hilang seperti bahasa Suryani, Koptic, dan sebagainya.
Karena Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab dan menjadi mukjizat Nabi Muhammad sebagai kitab suci, maka terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa asing tidak dianggap sebagai kitab suci juga. Sebagaimana diketahui, di antara kehormatan yang dimiliki Al-Qur'an ialah membacanya dianggap sebagai ibadah, dan tidak boleh disentuh kecuali oleh orang-orang yang suci, yaitu orang-orang yang tidak berhadas besar maupun kecil.
Banyak ayat yang menyebutkan ciri-ciri Al-Qur’an, antara lain firman Allah swt:
لَّا يَأْتِيْهِ الْبَاطِلُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهٖ ۗتَنْزِيْلٌ مِّنْ حَكِيْمٍ حَمِيْدٍ
(Yang) tidak akan didatangi oleh kebatilan, baik dari depan maupun dari belakang (pada masa lalu dan yang akan datang), yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana, Maha Terpuji. (Fuṣṣilat/41: 42)

Selanjutnya Allah swt memperingatkan Nabi Muhammad saw dan kaum Muslimin umumnya, agar jangan menuruti kehendak hawa nafsu dan keinginan orang-orang yang mengingkari Al-Qur'an, baik sebagian maupun keseluruhannya, karena Allah swt telah memberikan ilmu yang benar kepada mereka, yaitu Al-Qur'an al-Karim. Jika Nabi Muhammad dan kaum Muslimin sampai tergoda dan mengikuti kehendak orang-orang yang mengingkari Al-Qur'an itu, maka siksa Allah pasti akan menimpa mereka dan tidak seorangpun dapat menjadi pelindung terhadap siksa Allah swt Yang Mahakuasa.

» Tafsir Wajiz :
Dan sebagaimana telah Kami turunkan kitab suci kepada kaum Yahudi dan Nasrani dengan bahasa masing-masing, demikianlah pula Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) kepadamu, wahai Nabi Muhammad, sebagai peraturan hukum yang Kami turunkan dalam bahasa Arab. Sekiranya engkau mengikuti keinginan mereka untuk mempersekutukan Allah setelah datang pengetahuan yang benar dan lurus, yakni Al-Qur'an kepadamu, maka tidak akan ada yang dapat melindungi dan menolong engkau dari siksa Allah.

» Tentang :
Surat Ar-Ra'd mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.


 

Kata Kunci:

Surat Ar-ra'd ayat ke 37 surat ar radarti ar radmakna ar radkeutamaan ar radterjemahan ar rad

Bagikan:

Facebook Twitter