DoaUntuk

Tafsir Alquran Surat Ar-Ra'd Ayat Ke 27

🗓️ 17 Nov 2025 👁️ 5.370x Dibaca Al-qur'an Lengkap
Ukuran Font:
 
 
٢٧

وَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ اٰيَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖۗ قُلْ اِنَّ اللّٰهَ يُضِلُّ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ اَنَابَۖ

 

Latin :
wa yaquululladziina kafaruu lau laaa ungzila 'alaihi aayatum mir robbih, qul innallaaha yudhillu may yasyaaa`u wa yahdiii ilaihi man anaab

 

Artinya :
Dan orang-orang kafir berkata, "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk orang yang bertobat kepada-Nya,"

» Tafsir Tahlili :
(27) Setelah menjelaskan bahwa orang-orang musyrik terpukau oleh fatamorgana kehidupan duniawi dan gembira dengan kenikmatan yang kecil, lalu Allah menyebutkan akibat yang timbul dari sikap dan pandangan mereka yang keliru dengan mengajukan usul kepada Nabi Muhammad, agar kepada beliau diturunkan satu ayat dari Tuhan yang akan membuktikan kenabian dan kerasulannya. Di antara mereka adalah Abu Sufyan bin Harb (sebelum masuk Islam), Abdullah bin Abi Umayyah, dan kawan-kawannya. Mereka pernah mengatakan, “Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad bukti-bukti sebagaimana yang telah diturunkan kepada para nabi dan rasul terdahulu, seperti jatuhnya langit berkeping-keping kepada mereka, mengubah Bukit Ṣafa menjadi emas, atau menggeser gunung-gunung dari sekitar kota Mekah, sehingga tempat-tempat yang lowong itu dapat dijadikan kebun.” Ucapan mereka yang lain disebut dalam Al-Qur'an, antara lain yang terdapat dalam ayat berikut :
فَلْيَأْتِنَا بِاٰيَةٍ كَمَآ اُرْسِلَ الْاَوَّلُوْنَ
Cobalah dia datangkan kepada kita suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah diutus. (al-Anbiyā/21: 5);Dengan ucapan-ucapan mereka yang semacam itu, seolah-olah semua tanda dan bukti nyata yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw seperti Al-Qur'an dan lain-lain, bukan bukti nyata kerasulannya yang mampu mendorong mereka untuk taat dan iman kepada Allah, atau sebagai suatu kebenaran yang tak dapat diragukan lagi.
Selanjutnya, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw untuk menjelaskan kepada orang-orang musyrik tersebut bahwa turunnya bukti-bukti tersebut, tidak berperan menjadikan seseorang mendapat petunjuk atau menjadi sesat. Seluruhnya berada dalam kekuasaan Allah semata. Hanya Allah swt yang kuasa menyesatkan orang yang dikehendaki-Nya, dan menuntun orang yang suka bertobat ke jalan yang diridai-Nya.
Walaupun Nabi Muhammad memiliki mukjizat yang membuktikan kerasulannya, namun hal itu tidak akan bermanfaat untuk menjadikan seseorang beriman. Yang harus ditempuh seseorang untuk beriman hanyalah bersikap rendah hati, taat, dan memohon hidayah kepada Allah swt, untuk memperoleh keberuntungan di dunia dan di akhirat, serta terhindar dari tipu daya dan godaan setan.
Bagi orang yang beriman, Al-Qur'an adalah mukjizat yang membuktikan kerasulan Nabi Muhammad saw, sehingga tidak diperlukan bukti-bukti lain. Sebaliknya, orang-orang musyrik tenggelam dalam kesesatan dan keingkaran, sehingga bukti-bukti atau mukjizat apapun yang diperlihatkan oleh Rasulullah tidak akan menjadikan mereka orang-orang yang beriman.

» Tafsir Wajiz :
Demikianlah Allah menjelaskan balasan bagi orang yang enggan menerima kebenaran dan orang kafir yang hanya mengejar kesenangan duniawi. Dan tidak hanya menolak kebenaran, orang-orang kafir juga berkata dengan nada mengejek, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Nabi Muhammad) tanda berupa mukjizat yang dapat dilihat secara kasat mata dari Tuhannya, seperti halnya mukjizat Nabi Musa dan Isa?” Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya Allah menyesatkan-membiarkan sesat-siapa yang Dia kehendaki karena keingkarannya sendiri, betapapun banyak mukjizat yang dilihatnya, dan Allah memberi petunjuk bagi orang yang bertobat dan kembali kepada-Nya,”

» Tentang :
Surat Ar-Ra'd mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.


 

Kata Kunci:

Surat Ar-ra'd ayat ke 27 surat ar radarti ar radmakna ar radkeutamaan ar radterjemahan ar rad

Bagikan:

Facebook Twitter