Tafsir Alquran Surat An-Naml Ayat Ke 51
ููุงููุธูุฑู ูููููู ููุงูู ุนูุงููุจูุฉู ู ูููุฑูููู ู ุงููููุง ุฏูู ููุฑูููฐููู ู ููููููู ูููู ู ุงูุฌูู ูุนููููู
Latin :
fangzhur kaifa kaana 'aaqibatu makrihim annaa dammarnaahum wa qoumahum ajma'iin
Artinya :
Maka perhatikanlah bagaimana akibat dari tipu daya mereka, bahwa Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.
» Tafsir Tahlili :
(51) Ayat ini menyuruh kaum Muslimin agar memikirkan kisah Nabi Saleh dan kaumnya. Kepada kaum Nabi Saleh ini, Allah menimpakan azab yang menghancurkan mereka sampai ke akar-akarnya (โazb istiโแนฃฤl). Azab itu sebagai akibat kedurhakaan mereka kepada Nabi Saleh, dan tipu daya mereka untuk membinasakan nabi itu dan orang-orang yang beriman besertanya. Mereka dibinasakan Allah dengan sambaran petir yang dahsyat yang tiada terkira. Sesuai dengan sunatullah, maka malapetaka dan azab itu akan ditimpakan pula kepada orang-orang musyrik Mekah, seandainya mereka tetap ingkar dan menentang seruan Nabi Muhammad
Ada riwayat menerangkan bahwa Nabi Saleh membuat suatu masjid di salah satu lembah di al-แธคijr. Beliau biasa mengerjakan salat di masjid itu. Setelah ia menyampaikan ancaman Allah, maka beliau dan keluarganya beserta orang-orang yang beriman dengannya pergi ke masjid itu. Karena kepergiannya itu, kaumnya berunding dan memutuskan untuk membunuh Nabi Saleh sebelum hari yang ketiga dari hari yang dijanjikannya. Maka pergilah beberapa orang kaumnya ke lembah masjid untuk melaksanakan rencana itu. Akan tetapi, dalam perjalanan mereka ditimpa batu besar sebelum sempat melaksanakan maksudnya itu. Kaumnya yang lain dibinasakan Allah dengan sambaran petir. Nabi Saleh dan pengikut-pengikutnya terlepas dan selamat dari azab itu.
» Tafsir Wajiz :
Maka perhatikanlah bagaimana akibat dari tipu daya mereka, bahwa Kami, sesuai dengan kehendak Kami dan cara Kami, telah memutuskan untuk membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya, karena dosa-dosa mereka.
» Tentang :
Surat An-Naml mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.