Latin :
was-samaaa`i wath-thooriq

  Artinya :
Demi langit dan yang datang pada malam hari.

  Latin :
wa maaa adrooka math-thooriq

  Artinya :
Dan tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?

  Latin :
an-najmuts-tsaaqib

  Artinya :
(Yaitu) bintang yang bersinar tajam,

  Latin :
ing kullu nafsil lammaa 'alaihaa haafizh

  Artinya :
setiap orang pasti ada penjaganya.

  Latin :
falyangzhuril-ingsaanu mimma khuliq

  Artinya :
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan.

  Latin :
khuliqo mim maaa`ing daafiq

  Artinya :
Dia (manusia) diciptakan dari air (mani) yang terpancar,

  Latin :
yakhruju mim bainish-shulbi wat-tarooo`ib

  Artinya :
yang keluar dari antara tulang punggung (sulbi) dan tulang dada.

  Latin :
innahuu 'alaa roj'ihii laqoodir

  Artinya :
Sungguh, Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati).

  Latin :
yauma tublas-sarooo`ir

  Artinya :
Pada hari ditampakkan segala rahasia,

  Latin :
fa maa lahuu ming quwwatiw wa laa naashir

  Artinya :
maka manusia tidak lagi mempunyai suatu kekuatan dan tidak (pula) ada penolong.

  Latin :
was-samaaa`i dzaatir-roj'

  Artinya :
Demi langit yang mengandung hujan,

  Latin :
wal-ardhi dzaatish-shod'

  Artinya :
dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan,

  Latin :
innahuu laqoulung fashl

  Artinya :
sungguh, (Al-Qur'an) itu benar-benar firman pemisah (antara yang hak dan yang batil),

  Latin :
wa maa huwa bil-hazl

  Artinya :
dan (Al-Qur'an) itu bukanlah senda gurauan.

  Latin :
innahum yakiiduuna kaidaa

  Artinya :
Sungguh, mereka (orang kafir) merencanakan tipu daya yang jahat,

  Latin :
wa akiidu kaidaa

  Artinya :
dan Aku pun membuat rencana (tipu daya) yang jitu.

  Latin :
fa mahhilil-kaafiriina am-hil-hum ruwaidaa

  Artinya :
Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir. Berilah mereka kesempatan untuk sementara waktu.

Tentang :
Surat At-Tariq mengandung pesan-pesan pokok yang berkaitan dengan iman, akhlak, dan petunjuk hidup.
Ayat-ayatnya menampilkan kombinasi ajaran teologis dan nasihat moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Teks ini sering menyertakan kisah-kisah nabi atau perumpamaan untuk memberi pelajaran praktis.
Pembaca dianjurkan memahami konteks ayat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran.
Surat ini menegaskan pentingnya berpegang pada wahyu sebagai sumber petunjuk dan hukum.
Dalam banyak bagian terdapat panggilan untuk bertakwa, berbuat adil, dan menjaga akhlak sosial.
Kandungan surat ini dapat dipakai sebagai dasar refleksi spiritual dan pedoman tindakan yang beretika.
Pemahaman yang matang membutuhkan pembelajaran dari ulama dan rujukan tafsir yang terpercaya.
Menghayati makna surat ini membantu membangun keseimbangan antara keyakinan batin dan praktik quotidien.
Semoga penghayatan isi surat ini menumbuhkan keteguhan iman dan perbaikan moral.